Bahasa Inggris ala Korea atau juga dikenal sebagai “Konglish” menjadi sangat populer akibat penggunaannya yang sangat banyak dalam musik dan budaya K-pop saat ini. Seperti yang diketahui, musik pop Korea atau K-pop adalah sebuah genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan dengan penggemar yang ada di seluruh dunia.
Beberapa artis seperti BTS, Blackpink, dan EXO berhasil meningkatkan ketenaran mereka dengan lagu khasnya dan tampilan koreografi yang luar biasa di beberapa festival besar.
Saat ini, ada banyak sekali bahasa Inggris yang disematkan ke dalam lirik lagu mereka terlepas dari kenyataan bahwa musik mereka menggunakan bahasa Korea. Bahasa Inggris memang kerap digunakan sebagai bahasa bisnis global atau “lingua franca” yang memiliki banyak manfaat bila digunakan untuk memfasilitasi komunikasi internasional.
Tidak diragukan lagi bahwa bahasa tersebut dapat digunakan dalam berbagai bahasa untuk berkomunikasi, tetapi K-pop yang menggunakan banyak kata bahasa Inggris dalam musiknya berhasil menggaet popularitas dengan penggunaannya yang sering dan konsisten. Karena sering digunakan, akhirnya bahasa Inggris ala Korea lahir yang disebut sebagai “Konglish” oleh beberapa orang karena keunikan bahasa Inggris mereka.
Konglish adalah campuran kata dan frasa Korea dan Inggris yang sering digunakan dalam suasana informal seperti percakapan santai dan postingan media sosial.
Hal ini telah menjadi ciri khas musik K-pop juga dengan penggunaannya yang membludak di kalangan grup K-pop. Beberapa grup K-pop memasukkan frase Konglish ke dalam lirik mereka dan bahkan menggunakannya sebagai judul lagu. Salah satu alasan popularitas Konglish meningkat adalah dengan adanya daya tarik global terhadap industri K-pop.
Berkat popularitasnya yang tersebar di penjuru dunia, sudah banyak dari fans luar Korea mereka yang terpapar Konglish dan mulai terbiasa dengan budaya ini.
Meski tidak semua lagu K-pop menggunakan bahasa Inggris, hal yang menarik adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan popularitas yang besar berkat Konglish ini.
Bahasa Inggris ala Korea ini tidak selalu ditulis untuk mengesankan audiensnya tetapi juga untuk mendapatkan massa dan popularitas dengan budayanya khas mereka sendiri. Berkat paduan melodi dan lirik yang adiktif ini, bahasa Inggris di K-pop dapat menjadi daya tarik industri K-pop pada saat ini.
Content :
Toggle1. Perkembangan Bahasa Inggris di Korea Selatan
Bahasa Inggris telah menjadi salah satu bahasa yang penting di Korea Selatan karena penggunaannya yang beragam dalam sektor bisnis internasional, pendidikan, maupun budaya. Hingga kini, perkembangan bahasa Inggris di Korea Selatan tengah dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor sejarah, politik, ekonomi, dan sosial.
Bahasa Inggris pertama kali diajarkan di Korea pada akhir abad ke-19 di bawah pemerintahan kolonial Jepang dahulu kala. Namun, pendidikan bahasa Inggris menyebar ke seluruh negeri hanya setelah Perang Korea (1950-1953).
Amerika Serikat memainkan peran penting dalam proses penyebaran ini dengan memberikan bantuan dan dukungan kepada Korea Selatan yang diantaranya termasuk penyediaan materi bahasa Inggris beserta pengajarnya. Oleh karena itu, orang-orang mulai belajar bahasa baru mereka setelah perang terjadi.
Perkembangan bahasa Inggris di Korea Selatan juga sangat dipengaruhi oleh politik pemerintah. Pada tahun 1960-an, pemerintah menetapkan kurikulum nasional yang menekankan pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di sekolah. Kurikulum ini telah beberapa kali direvisi untuk mengikuti perubahan ekonomi global dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris.
Perkembangan bahasa Inggris di Korea Selatan dibentuk oleh berbagai faktor sejarah, politik, ekonomi, dan sosial. Meskipun bahasa Inggris menjadi bahasa yang umum di Korea Selatan pada saat ini tetap saja ada perdebatan tentang apa peran pentingnya di negara tersebut dan bagaimana menyeimbangkan kemahiran bahasa Inggris dengan pelestarian budaya dan bahasa Korea setempat. Saat ini bahasa Inggris di Korea sangat dipengaruhi oleh industri hiburan, khususnya budaya K-Pop.
2. Multibahasa di Korea
Korea terkenal dengan warisan budayanya yang kaya dan masyarakat modernnya yang dinamis. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Korea menjadi memiliki beragam budaya dengan semakin banyaknya penduduk dan pengunjung internasional. Akibatnya, multibahasa ini telah menjadi topik diskusi penting di Korea.
Sebagai masyarakat yang homogen secara linguistik, Korea sangat bergantung pada bahasa ibunya untuk berkomunikasi. Namun, negara ini mulai menganut multibahasa dengan masuknya orang asing dan kebangkitan globalisasi pada saat ini.
Sudah banyak orang Korea yang berbicara dalam berbagai bahasa hingga pemerintah mulai mengambil langkah untuk mempromosikan pembelajaran bahasa dan pemahaman lintas budaya asing.
Salah satu pendorong multibahasa yang paling signifikan di Korea ada pada sistem pendidikan negara tersebut. Pembelajaran dan penggunaan bahasa Inggris telah lama ditekankan di sekolah-sekolah Korea dan banyak siswa mulai belajar bahasa Inggris di usia muda.
Namun, pemerintah telah memperluas pendidikan bahasa untuk memasukkan bahasa lain seperti bahasa Cina dan Jepang dalam beberapa tahun terakhir ini yang mencerminkan semakin pentingnya bahasa ini dalam bisnis dan diplomasi internasional.
Penggunaan multibahasa saat ini sedang meningkat di Korea sehingga turut menghadirkan budaya-budaya global yang meningkat dan komitmen negara tersebut dalam pemahaman lintas budaya asing. Apalagi dengan boomingnya industri hiburan di Korea dengan kemajuan industri K-Pop, multibahasa kerap mulai terjadi.
3. Popularitas Bahasa Inggris di Kalangan K-Pop Idol
Konglish menggabungkan tata bahasa dan kosa kata Korea ke dalam frasa dan kalimat bahasa Inggris sehingga menciptakan cara berbicara yang unik dan terkadang tidak konvensional untuk digunakan sehari-hari. K-pop telah mendapatkan popularitas yang luar biasa di seluruh dunia dalam dekade terakhir berkat penggunaan Konglish yang kerap umum terjadi dalam musik dan lirik mereka.
Contoh ungkapan Konglish yang menjadi populer hingga kini yakni, “아이쇼핑” (ah-ee-syo-ping) yang menggabungkan kata “eye” dan “shopping” menjadi “window shopping” (hanya melihat-lihat tanpa berbelanja). Lalu ada “셀카” (sel-ka), kata ini digunakan untuk mengungkapkan keinginan untuk selfie dalam bahasa sehari-hari.
Cara menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang unik secara konsisten selama bertahun-tahun ini telah mengarah pada pengembangan budaya khusus untuk audiens di seluruh dunia, tidak hanya di Korea. Selain itu, mereka hanya menggunakan beberapa kata bahasa Inggris yang menarik dalam lagu mereka agar terdengar unik.
Ada beberapa frasa Konglish yang dapat ditemukan dalam lirik K-pop yang merepresentasikan makna dengan kata-kata yang menarik tetapi dengan struktur yang tidak dapat dipahami. Misalnya, “If you wanna be pretty, every wanna be pretty.” adalah salah satu lirik yang dinyanyikan oleh KARA.
Meskipun artinya sederhana yaitu “semua orang bisa menjadi cantik”, namun strukturnya sendiri mungkin terdengar tidak masuk akal bagi orang lain atau bahkan mungkin membuat aneh untuk didengar.
Beberapa orang memandang Konglish sebagai cara berbicara yang menyenangkan dan unik, namun ada juga yang mengkritiknya karena membingungkan atau menyalahi aturan dalam penggunaan bahasa Inggris standar.
Selain itu, beberapa berpendapat bahwa penggunaan Konglish yang berlebihan dapat dilihat sebagai penghilangan budaya atau tidak menghormati bahasa Inggris aslinya.
Terlepas dari kritik ini, popularitas Konglish tidak menunjukkan adanya tanda-tanda berkurang hingga bahkan penggunaannya terus berlanjut di K-pop dan aspek hiburan Korea lainnya. Hal ini berkemungkinan besar akan berkontribusi lebih jauh dalam penyebarannya.
4. Mengapa K-Pop Menggunakan Bahasa Inggris dalam Musiknya?
Bahasa Inggris digunakan dalam lagu-lagu K-pop sebagai cara untuk menambahkan estetika atau suara tertentu pada musik mereka. Lagu K-pop sering kali menyertakan kata dan frasa bahasa Inggris yang mungkin tidak benar secara tata bahasa atau kontekstual, tetapi memiliki bunyi dan efek yang kuat.
Selain itu, artis K-pop sering berkolaborasi dengan artis Barat untuk memperluas basis penggemar mereka dan masuk ke pasar musik Barat. Alhasil, K-Pop mendapatkan popularitas di seluruh dunia dalam pasar yang luas, termasuk Indonesia. Saat era modernitas muncul, mereka perlu beradaptasi dengan tren pasar di seluruh dunia untuk bersaing dengan superstar besar lainnya.
5. Kesimpulan
Konglish menjadi populer di kalangan anak muda Korea sebagai cara untuk memamerkan kemampuan bahasa Inggris mereka dan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan trendi.
Bahasa Inggris sering digunakan dalam posting media sosial dan pesan teks yang di mana bahasa pendek dan informal lebih disukai. Tak heran jika industri K-Pop berusaha mengangkat pasarnya menuju pasar yang lebih luas di dalam dan di luar Asia dengan memanfaatkan bahasa Inggris ini.
Namun, penggunaan bahasa Konglish juga memicu kontroversi di Korea Selatan, di mana terdapat kekhawatiran bahwa peningkatan penggunaan bahasa Inggris dalam budaya Korea menyebabkan penurunan penggunaan bahasa Korea.
Beberapa berpendapat bahwa penggunaan Konglish yang berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya identitas budaya dan menurunkan pentingnya bahasa Korea. Nyatanya, kejadian ini menghasilkan budaya baru pada saat industri K-Pop muncul.
Terlepas dari kekhawatiran ini, popularitas Konglish terus berkembang dengan frasa dan kata baru yang sering diperkenalkan dalam industri entertainment. Pengaruh K-pop pada budaya global menjadikan Konglish salah satu bahasa dan gaya komunikasi paling berpengaruh di kalangan anak muda.
Sumber:
https://www.meer.com/en/70889-why-is-there-so-much-english-in-korean-music
https://www.vox.com/culture/2018/2/16/16915672/what-is-kpop-history-explained
https://www.90daykorean.com/konglish/
https://koreabyme.com/aegyo-bulgogi-and-chimaek-konglish-added-to-the-english-dictionary/
https://thesmartlocal.kr/konglish-words/
*Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.