Pertumbuhan Kegiatan Pariwisata dengan Mass Tourism

Industri pariwisata telah berkembang pesat karena adanya peningkatan secara besar-besaran di beberapa sektor industri dan infrastruktur

Pariwisata merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang sangat penting karena memberikan multiplier effect terhadap sektor-sektor lainnya.

Tempat dengan atraksi alam maupun buatan memiliki potensi yang besar sebagai solusi ekonomi dalam sektor pariwisata.

Sudah sekitar 3,53 miliar dolar AS dihasilkan di sektor pariwisata pada tahun 2020 silam. Sebagai persentase dari PDB-nya, jumlahnya mencapai 0,30 persen dan mewakili sekitar 12 persen dari semua penerimaan pariwisata internasional di Asia Tenggara menurut World Data Info.

Akibatnya, pariwisata telah diakui sebagai industri penting di zaman modern ini.

Banyak industri pariwisata yang dapat memberikan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat lokal, termasuk hotel, restoran, dan penyedia transportasi.

Hal ini menjadi fenomena yang menggambarkan penggunaan produk atau layanan yang diproduksi secara massal alternatif untuk menyediakan konsumsi turis massal kepada orang-orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pariwisata massal telah mengarah pada pengembangan tujuan wisata baru dan mengubah tempat-tempat yang sebelumnya belum ditelusuri atau kurang populer menjadi spot wisata terkenal.

Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan kegiatan turis dan infrastruktur terkait pariwisata.

Pesatnya pertumbuhan pariwisata juga tentunya mengakibatkan degradasi lingkungan serta situs warisan budaya dan memberikan tekanan pada masyarakat beserta sumber daya lokal yang ada.

Contohnya ada pada terjadinya kenaikan harga dan penurunan kualitas hidup penduduk lokal bila layanan terhadap pariwisata ini diperlakukan semena-mena. Perkembangan pariwisata hadir tidak hanya memberikan dampak positif terhadap sekitar, tetapi juga hadir dengan dampak negatifnya.

1. Pengembangan Industri Pariwisata

Perkembangan industri pariwisata di dunia mengalami pertumbuhan luar biasa selama beberapa dekade terakhir ini. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah faktor yang di antara lainnya dengan meningkatnya pengaruh globalisasi dunia, perbaikan transportasi umum, dan pertumbuhan kelas masyarakat menengah di banyak negara.

Peran mass tourism adalah sebagai poin penting demi mempertahankan arus wisata yang sangat cepat di dunia ini.

Munculnya cuti liburan yang berbayar di beberapa perusahaan membuat banyak minat pergi berlibur meningkat sehingga arus wisatawan di beberapa destinasi ikut meningkat.

Peningkatan waktu senggang dalam jadwal kerja juga ikut serta berperan dalam mendorong para pekerja untuk pergi liburan.

Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), jumlah kedatangan turis internasional meningkat dari 25 juta pada tahun 1950 menjadi 1,4 miliar pada tahun 2018. Hal ini merupakan peningkatan dengan jumlah 56 kali lipat banyaknya dengan rentang waktu hanya dalam 68 tahun.

Pertumbuhan ini sangat kuat di negara-negara berkembang yang sekarang menjadi pangsa pasar pariwisata global.

Beberapa faktor yang ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata di dunia, antara lain yakni:

    • Keterjangkauan: Dengan munculnya maskapai penerbangan bertarif rendah dan pertumbuhan destinasi yang ramah di kantong, liburan menjadi lebih terjangkau bagi banyak orang. Hal ini memungkinkan banyak orang dari semua kalangan masyarakat untuk menjelajahi dunia beserta dengan keindahannya.
    • Peningkatan Infrastruktur: Masyarakat sekarang memiliki akses ke infrastruktur yang lebih baik seperti jalan raya, bandara, dan transportasi umum. Infrastruktur ini terdapat di negara berbagai negara termasuk negara mereka sendiri dan negara luar.
    • Pertumbuhan Kelas Menengah: Masyarakat dengan pendapatan yang memadai dalam tingkat menengah dapat mencari pengalaman dan petualangan baru. Pertumbuhan masyarakat menengah menjadi faktor yang dapat menumbuhkan tingkat pariwisata di dunia. Hal ini menyebabkan tujuan pasar pariwisata yang luas dengan semua rentang usia di seluruh dunia.
    • Peningkatan Globalisasi: Semakin banyak orang yang menemukan tujuan baru dan merasakan budaya yang berbeda sebagai akibat dari meningkatnya keterkaitan dunia.

Terlepas dari pertumbuhan pariwisata yang pesat di dunia, industri ini tentunya memiliki beberapa tantangan dalam beberapa tahun terakhir ini sejak kemunculan mass tourism di pertengahan abad ke-20. Namun, industri ini tetap tangguh dengan prospek pariwisata yang jangka panjang.

Pertumbuhan positif yang berkelanjutan ini diharapkan dapat bertahan untuk beberapa tahun ke depan. Meski begitu, beberapa faktor telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata di seluruh dunia, termasuk beberapa hal yang telah disebutkan di atas.

Banyak destinasi wisata telah menerapkan kebijakan dan praktik pariwisata berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif ini, seperti mengatur jumlah wisatawan, mempromosikan bentuk pariwisata alternatif, dan meningkatkan infrastruktur untuk mengurangi tekanan pada sumber daya lokal.

Selain itu, beberapa destinasi juga telah memberlakukan pajak bagi wisatawan untuk mendanai upaya konservasi dan mendukung masyarakat setempat.

2. Mass Tourism

Pertumbuhan pariwisata telah meningkat secara signifikan selama beberapa dekade karena munculnya istilah mass tourism. Mass tourism adalah besarnya jumlah wisatawan yang bepergian dengan tujuan untuk liburan rekreasi menuju beberapa destinasi wisata.

Mass tourism ini menjajakan paket pariwisata dengan harga paket standar berskala besar yang agresif dari segi pariwisata sehingga berbeda sekali dengan pariwisata yang elit atau mewah.

Sejarah mass tourism dapat ditelusuri kembali dari pertengahan abad ke-19, ketika transportasi kereta api tersebar luas dan terjangkau bagi kebanyakan orang. Hal ini memungkinkan sejumlah besar orang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk bersantai dan rekreasi.

Pertumbuhan industrialisasi dan urbanisasi juga berperan penting, hal ini dikarenakan orang-orang berusaha melarikan diri dari kota yang padat dan tercemar ke daerah yang lebih bersih dan lebih indah.

Awalnya, arus wisatawan terdapat di Perancis dan Inggris yang masyarakatnya bepergian keliling dunia menuju destinasi tertentu. Mereka datang dari kawasan industri ke kawasan pesisir untuk berlibur.

Setelahnya, pembangunan besar-besaran mulai muncul setelah terjadinya Perang Dunia II dengan Spanyol dan Italia mengalami pertumbuhan pertama pada 1950-an. Setelah itu pertumbuhan pariwisata mulai meningkat pesat.

Perkembangan mass tourism  terus berkembang selama beberapa dekade. Pertumbuhan industri liburan pada 1960-an dan 1970-an memungkinkan orang-orang bepergian ke tempat-tempat eksotis dengan harga terjangkau.

Munculnya internet dan pemesanan perjalanan online semakin mengubah industri ini, memudahkan orang untuk merencanakan dan memesan liburan mereka sendiri.

3. Mass Tourism di Indonesia

Pada tahun 2019, Indonesia telah menerima kedatangan wisatawan sebanyak 16,1 juta dari berbagai negara sehingga menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata yang populer.

Selama beberapa tahun terakhir, mass tourism telah memberikan banyak dampak positif bagi beberapa wilayah di Indonesia.

Oleh karenanya, industri pariwisata telah berkembang pesat di banyak destinasi berkat hadirnya berbagai keuntungan dari mass tourism. Indonesia memiliki banyak contoh hasil perkembangan mass tourism, namun ada beberapa contoh yang terdengar menarik, seperti Bali dan Lombok.

Destinasi pertama adalah Bali yang menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia dan berhasil menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Sebagai salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, pulau ini memiliki pantai, candi, dan objek wisata budaya yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Rata-rata, Bali menyambut 10.000 pengunjung internasional per hari pada minggu pertama September 2022. Akibatnya, tarif harian yang ditawarkan 50% lebih rendah dari sebelum era Covid.

Pada 5 September 2022, Gubernur Koster mencatat bahwa ada sekitar 10.000 wisatawan setiap harinya dengan tingkat jumlah yang lebih tinggi 40% dari yang diharapkan pada Desember 2022 lalu. Sebagai destinasi pariwisata yang populer, Bali menjadi salah satu destinasi yang berkembang pesat setelah era covid-19 mereda.

Berikutnya adalah Lombok yang mendapatkan efek dari mass tourism. Berkat hadirnya resor mewah baru yang dibangun di Lombok, pulau ini menjadi semakin populer di kalangan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu juga karena adanya pantai-pantai yang indah, peluang untuk trekking, dan kedekatannya dengan pulau-pulau Gili, Lombok telah menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.

Dengan lokasinya yang berdekatan dengan Bali, Lombok khususnya Lombok Barat juga menjadi salah satu destinasi wisata penting di Indonesia. Wisatawan yang akan ke Gili Trawangan, Gunung Rinjani, dan destinasi favorit lainnya harus melalui Lombok Barat untuk dapat berwisata di sana.

4. Kelebihan Mass Tourism

Industri pariwisata menjadi kontributor utama bagi ekonomi global dengan menghasilkan pendapatan hingga miliaran dolar setiap tahunnya.

Dengan munculnya perjalanan udara yang terjangkau dan popularitas tujuan yang ramah di kantong, mass tourism menjadi lebih lazim daripada sebelumnya.

Dalam dunia pariwisata ini, terdapat berbagai manfaat di beberapa sektor yang berkontribusi pada peningkatan destinasi wisata secara bersesuaian.

    • Meningkatkan Ekonomi Lokal: Mass tourism adalah sumber pendapatan utama bagi banyak tujuan di seluruh dunia, memberikan dorongan yang signifikan bagi ekonomi lokal. Masuknya wisatawan menciptakan lapangan kerja di industri perhotelan dan jasa sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
    • Meningkatkan Infrastruktur: Untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah wisatawan, banyak tempat pariwisata telah berinvestasi dalam meningkatkan infrastruktur mereka. Tentunya hal Ini tidak hanya memudahkan pengunjung untuk berwisata, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat setempat dengan mendatangkan lapangan pekerjaan.
    • Mendukung Upaya Pengawasan: Mass tourism dapat membantu untuk mendukung upaya pengawasan di beberapa tempat penting seperti kawasan lindung taman nasional dan suaka margasatwa dengan cara menghasilkan pendapatan lebih. Uang ini nantinya dapat digunakan untuk mendanai inisiatif penelitian dan perlindungan serta melestarikan kawasan ini untuk generasi mendatang.
    • Pertukaran Budaya: Mass tourism memberikan kesempatan bagi orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk berkumpul dan merasakan budaya yang berbeda sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lain.

5. Kelemahan Mass Tourism

Tidak semua sektor industri mendapatkan manfaat dari mass tourism mengingat hal ini bergantung pada tren. Meskipun tren ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat lokal, tren ini juga memiliki beberapa kelemahan yang terbilang cukup menghambat.

Kelemahan dalam industri ini menghambat pengembangan pariwisata bahkan di daerah terpencil. Kekurangannya terdiri dari beberapa aspek:

    • Dampak Lingkungan: Mass tourism dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan, terutama dalam pengawasan ekosistem yang rapuh seperti terumbu karang dan hutan hujan tropis. Kepadatan dan meningkatnya permintaan akan sumber daya dengan tujuan berlibur dapat mengakibatkan degradasi dan kerusakan pada kawasan ini.
    • Eksploitasi Masyarakat Lokal: Mass tourism seringkali dapat mengakibatkan eksploitasi masyarakat lokal karena mereka seringkali dibayar rendah dan dipaksa bekerja berjam-jam di industri ini. Selain itu, kenaikan harga properti akibat masuknya wisatawan menyebabkan sulitnya bagi penduduk setempat untuk mampu hidup di tempat tinggal mereka sendiri.
    • Homogenisasi Budaya: Mass tourism dapat mengarah pada homogenisasi budaya karena beberapa destinasi wisata berusaha untuk memenuhi selera dan harapan para wisatawan tentunya. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya tradisi dan adat istiadat setempat serta hilangnya pengalaman unik dan otentik dari budaya setempat tersebut.
    • Kepadatan: Mass tourism dapat mengakibatkan kepadatan di beberapa tempat khususnya di destinasi wisata yang populer selama musim liburan. Hal ini dapat menyebabkan antrian panjang, jalan-jalan padat, dan pengalaman berlibur yang terasa berkurang. Destinasi wisata di kawasan padat penduduk kemungkinan besar akan penuh sesak saat liburan tiba.

Mass tourism telah membawa banyak manfaat bagi destinasi wisata di seluruh dunia tetapi pastinya juga memiliki kekurangan.

Karena jumlah wisatawan yang terus bertambah, ada pentingnya bagi pengelola destinasi untuk mengatasi dampak dari trennya mass tourism yang kian bertumbuh hingga saat ini sambil tetap melestarikan budaya, lingkungan, dan ekonomi lokal.

Tentunya hal ini akan membutuhkan upaya bersama dari semua orang yang terlibat termasuk pemerintah, industri pariwisata, dan wisatawan itu sendiri. Keindahan dan keragaman destinasi wisata dunia dapat dinikmati secara turun-temurun dengan memperhatikan dampak dari mass tourism.

Singkatnya, mass tourism sangat berdampak pada pertumbuhan industri pariwisata global.

Meskipun banyak dampak positif, ada juga beberapa kelemahan yang berdampak negatif terhadap industri pariwisata ini terutama untuk para warga lokal.

Meskipun demikian, mass tourism dapat dipertahankan secara efektif dengan pengelolaan yang benar.

Menggunakan teknik smart tourism misalnya, hal ini dapat membantu mengelola mass tourism dalam waktu yang lebih lama dan lebih efektif.

Sumber:

https://hmgp.geo.ugm.ac.id/2022/05/14/2124/

https://anatolia.libguides.com/c.php?g=669464&p=4835589#:~:text=Mass%20tourism%20is%20a%20form,sold%20as%20a%20Package%20Deal.

https://www.worlddata.info/asia/indonesia/tourism.php
https://www.unwto.org/global/press-release/2019-01-21/international-tourist-arrivals-reach-14-billion-two-years-ahead-forecasts

https://thebalisun.com/bali-is-back-mass-tourism-returns-to-the-island-of-the-gods/

http://nectar.northampton.ac.uk/11843/1/Naumov_Nikola_Green_David_SIP_2016_Mass_tourism.pdf

https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/03/indonesia-welcomes-16-1m-foreign-tourists-in-2019-coronavirus-clouds-tourism-outlook.html

http://arissubagiyo.lecture.ub.ac.id/2021/05/sektor-pariwisata-masa-depan-lombok-barat/

*Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.

Farhan Khairy

Seorang penulis profesional yang senang menulis untuk kebutuhan orang lain. Bisa apa saja selama tetap memberikan informasi dan pengetahuan kepada orang lain. Dia bertujuan untuk mengubah setiap orang menjadi orang yang berpengetahuan. Dengan tujuan tersebut, setiap tulisan dianggap sebagai medianya. "Pengetahuan ada dalam berbagai bentuk di dunia ini. Ada yang tertuang dalam buku, ada juga yang ditemukan di alam."

Share :