Bermacam Tahun Baru di Indonesia dan Ucapan untuk yang Merayakan

Selamat tahun baru. Kita baru saja merayakan tahun baru Masehi pada 1 Januari 2022 lalu. Pada malam pergantian tahun, banyak keluarga berkumpul, makan bersama, dan menyalakan kembang api.

Banyak juga anak muda yang memilih menghabiskan malam pergantian tahun bersama teman-temannya dengan melakukan pesta bebakaran.

Media konvensional dan sosial penuh dengan kilas balik peristiwa dari tahun yang akan berganti yang kemudian diikuti rencana-rencana dan resolusi untuk tahun yang baru nanti.

Di Indonesia sendiri, selain tahun baru Masehi, ada tahun baru lain yang dirayakan. Mari kita simak tahun baru apa saja yang dirayakan di Indonesia dan ucapan yang mengiringinya.

1. Tahun Baru Imlek

Tahun baru Imlek terutama dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia meskipun sekarang perayaannya juga dinikmati oleh masyarakat lain. Tahun baru Imlek jatuh di tanggal Masehi yang berbeda-beda setiap tahun.

Ini terjadi karena kalender Imlek menggunakan perhitungan waktu yang berbeda dari perhitungan waktu kalender Masehi.

Jika kalender Masehi menggunakan matahari sebagai patokan penghitungan waktu, kalender Imlek menggunakan pergerakan Bulan dan Matahari semu (Lunisolar/Suryacandra).

Di Indonesia, peringatan tahun baru Imlek secara terbuka sempat dilarang pada masasa pemerintahan orde baru. Pada masa pemerintahan Gus Dur, larangan ini dicabut.

Kemudian pada masa pemerintahan Megawati, hari yang bertepatan dengan hari pertama tahun baru Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Beberapa hari sebelum tahun baru, mereka yang merayakan tahun baru Imlek akan membersihkan rumah dan memotong rambut.

Dua hal ini tidak boleh dilakukan pada hari perayaan sebab membersihkan rumah dan potong rambut dianggap menyapu dan memotong rejeki sepanjang tahun. Warna cerah seperti merah dan oranye juga sangat dianjurkan selama 15 hari perayaan tahun baru.

Sebaliknya warna putih dan hitam pantang dipakai karena menunjukkan kedukaan. Doa dan sesaji di depan leluhur adalah hal yang wajib dilakukan di pagi hari di tahun yang baru.

Setelahnya, keluarga-keluarga yang merayakan akan saling berkunjug seperti yang biasa dilakukan di hari besar keagamaan lain di Indonesia seperti Lebaran dan Natal.

Saat kunjungan ini, anak-anak dan mereka yang belum menikah biasanya akan mendapat angpao berisi uang dari anggota keluarga yang sudah menikah. Di hari-hari sepanjang perayaan Imlek, ada banyak pertunjukan tarian Naga (Barongsai) dan berbagai macam festival seni budaya Tionghoa.

Berikut adalah ucapan-ucapan seputar tahun baru Imlek:

·         Gōng Xǐ Fā Cái (恭喜发财)

Gōng xǐ fā cái” sering disalahartikan sebagai “selamat tahun baru” karena paling sering diucapkan saat merayakan tahun baru Imlek. Sebenarnya 恭喜发财 (gōng xǐ fā cái) memiliki arti ‘semoga rezeki melimpah’ atau ‘selamat sejahtera’.

·         Xīn Nián Kuài Lè (新年快樂)

Nah, “xīn nián kuà ilè” ini secara harafiah berarti “selamat tahun baru”. Ucapan ini juga bisa digunakan saat merayakan tahun baru lain termasuk tahun baru Masehi.

·         Xīn Nián Jìn Bù (新年进步)

新年 (xīn nián) artinya “tahun baru”, sementara 进步 (jìn bù) artinya maju. Ucapan ini adalah gabungan antara ucapan selamat tahun baru dan doa atas segala hal baik yang direncanakan untuk tahun yang baru.

Masih ada banyak lagi ucapan selamat tahun baru Imlek dalam Bahasa Mandarin. Jika ingin membuat ucapan yang lebih personal untuk klien, rekan bisnis, atau atasan, ada baiknya menggunakan jasa penerjemah profesional supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

2. Tahun Baru Saka Bali

Kita mungkin tidak terlalu akrab dengan penyebutan tahun baru Saka Bali. Namun demikian, kita tentu tahu Hari Raya Nyepi yang dirayakan oleh seluruh penganut Hindu Bali di Indonesia. Hari raya Nyepi menandai pergantian tahun Saka Bali yang juga didasarkan pada pergerakan semu matahari dan pergerakan bulan (lunisolar/suryacandra).

Ada beberapa rangkaian perayaan yang dilaksanakan sebelum dan setelah hari raya Nyepi. Sebelum perayaan Nyepi, masyarakat Hindu Bali melakukan Melasti yaitu upacara penyucian alat-alat yang akan digunakan untuk pemujaan. Kemudian, ada upacara Pengrupukan atau juga sering disebut sebagai Tawur Kesanga atau Tawur Agung.

Upacara ini bertujuan menjaga keseimbangan alam dan diri manusia dari gangguan bhuta kala atau makhluk jahat dengan wujud menyeramkan. Pada upacara ini, ada perarakan ogoh-ogoh yang merupakan simbol makhluk jahat pada hari sebelum hari raya Nyepi hingga dini hari. Ogoh-ogoh ini kemudian dibakar sebagai tanda pengusiran roh jahat.

Pada hari raya Nyepi, umat Hindu Bali melakukan berbagai macam pantangan termasuk pantangan menyalakan api (lampu termasuk dalam kategori api), bepergian, bekerja, makan dan minum, juga berhubungan badan. Pantangan ini dilakukan pada pukul 6.00 WITA pada hari raya Nyepi sampai dengan pukul 6.00 WITA hari berikutnya.

Pada hari raya Nyepi, semua kegiatan di Pulau Bali berhenti kecuali kegiatan di tempat-tempat yang merupakan obyek vital seperti Rumah Sakit. Mereka yang tidak menganut kepercayaan Hindu Bali pun ikut menghormati perayaan ini dengan tidak membuat keramaian.

Ucapan yang biasa digunakan saat perayaan Nyepi dalam Bahasa Bali adalah:

    • Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka … (Selamat menyambut hari raya Nyepi tahun Caka …).
    • Rahajeng rahina Nyepi semeton sareng sami (Selamat hari raya Nyepi untuk saudara semuanya).
    • Rahina Nyepi dumogi prasida kaanggen jalaran ngeret indria (Hari raya Nyepi semoga bisa menjadi sarana menahan hawa nafsu duniawi)
    • Rahajeng rahina Nyepi, dumogi santhi semeton sami ring dija ja magenah (Selamat hari raya Nyepi, semoga kedamaian selalu menyertai kita semua dimanapun berada).
    • Dsb.

3. Tahun Baru Hijriyah dan Tahun Baru Jawa

Tahun Baru Hijriyah merupakan tahun baru dalam kalender Islam yang dimulai ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari kota Makkah ke Madinah.

Tahun Baru Jawa selalu jatuh pada hari yang sama dengan Tahun Baru Hijriyah. Uniknya, penghitungan hari dan bulan pada kalender Jawa tidak sama dengan kalender Islam.

Tahun Baru Hijriyah dan tahun Baru Jawa dirayakan dengan cara yang berbeda-beda di tiap daerah. Ada daerah yang membuat patung yang terbuat dari bambu dan kertas untuk kemudian diarak dan dilarung di laut. Ada juga daerah yang membuat bubur dan makan bersama.

Sementara itu, perayaan tahun baru Jawa di daerah sekitar Jawa Tengah juga berbeda-beda dan unik. Di Ponorogo, ada grebeg Suro di mana masyarakat bisa melihat kirab dan pawai budaya, mengikuti doa bersama, dan melihat pelarungan sesajen di laut.

Di Solo ada pawai kebo bule, sementara di Yogyakarta, pada malam tahun baru Jawa, terdapat kegiatan tapa mubeng. Pada acara ini, pada abdi dalem dan masyarakat biasa berkeliling beteng tanpa mengeluarkan suara.

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberi kesempatan merenung melakukan instropeksi sambil meminta berkat dari Tuhan.

1 Suro dalam masyarakat Jawa dianggap sebagai tanggal yang sakral. Alih-alih saling mengucapkan selamat, ada banyak nasehat yang berhubungan dengan bulan Suro ini, antara lain adalah sebagai berikut:

    • Wulan suro iku wulan akeh kabejikan lan prihatin. Lakokono opo sing kudu mbok lakoni, ojo sepisan-sepisan gersulo marang Ilahi (Bulan Suro itu adalah bulan yang penuh kebajikan dan keprihatinan. Jalanilah apa yang harus dijalani, jangan sekali-kali mengeluh pada Ilahi).
    • Sing sopo wonge gelem ngrekso badan lan jiwo dewekke bakal tinemu opo sing dikarepake.(Barang siapa mau melindungi badan dan jiwa, dia akan menemukan apa yang diharapkannya).
    • Suro iku wulan sing kudu iso ngrekso ati nembe polahe lahir iso didandani. (Suro itu adalah bulan di mana kita harus menjaga hati sebelum tindak tanduk kita bisa dibenahi).

Sementara itu, ucapan untuk memperingati 1 Muharram lebih banyak berisi doa supaya kita lebih dewasa secara rohani. Berikut beberapa ucapannya:

    • Muharram hadir memberikan makna bahwa setiap jiwa harus berani mengaku dirinya banyak dosa dan kurang amal.
    • Hari ini adalah waktu untuk menampilkan yang baru, semua yang lama dan usang masih hidup hari ini. Biarlah segala sesuatu yang buruk menjadi baik. Selamat Tahun Baru Islam untuk semuanya.
    • Biarlah semua kotoran kehidupan dihilangkan, biarkan matahari baru membawa kehidupan baru. Semoga semua dosa diubah menjadi kebajikan hari ini, semoga semua kekotoran dimurnikan hari ini. Selamat Tahun Baru Islam untuk semua.
    • Dsb.

4. Tahun Baru Sunda

Masyarakat Sunda ternyata punya kalender sendiri. Sebuah sumber menyebutkan bahwa kalender Sunda ini sempat tidak digunakan lagi selama ratusan tahun sebelum digunakan Kembali. Menurut laman edukasi.sains.lapan.go.id, penghitungan kalender Sunda berdasarkan gerak semu matahari, bulan, dan posisi bintang.

Beberapa komunitas Sunda mulai menggunakan kalender ini dan merayakan Pabaru Sunda. Mulai tahun 2017, perayaan tahun baru Sunda resmi menjadi perayaan tahunan di Bandung.

Perayaan tahun baru Sunda sendiri diisi dengan pawai obor dan pertunjukan seni tradisional.

Untuk mengucapkan selamat tahun baru Sunda digunakan kata-kata, “Wilujeng Pabaru Sunda tahun … Caka,” yang kemudian diikuti oleh penyebutan nama tahun.

Demikian empat tahun baru yang dirayakan di Indonesia selain tahun baru Masehi. Adakah tahun baru dari suku lain yang anda ketahui? Silahkan berbagi dengan admin. Jika pembaca sekalian membutuhkan bantuan untuk menerjemahkan ucapan tahun baru atau ucapan apapun untuk siapapun, PéMad siap membantu.

Sumber:

Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.

Pemad International Transearch

PéMad menyediakan layanan penerjemahan dan pelokalan untuk lebih dari 20 bahasa. Kami memadukan penerjemahan (translation) dengan adaptasi kultural berbasis riset (research) untuk memberikan hasil terbaik ke klien global.

Share :