Mengungkap Fakta Misteri Menarik Candi Prambanan di Indonesia

Masyarakat Yogyakarta pasti tidak asing dengan candi Prambanan yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia ini. Ada dua candi terkenal di Jawa Tengah yang menarik minat wisatawan: Borobudur dan Prambanan. Gaya dan filosofi dari kedua bangunan tersebut sangat berbeda, meskipun faktanya keduanya dibangun pada masa kerajaan.

Candi Prambanan menyimpan berbagai misteri dan fakta menarik di balik infrastrukturnya yang megah itu. Kompleks candi yang megah ini merupakan mahakarya arsitektur yang berasal dari abad ke-9 Masehi.

Dipercaya bahwa candi ini dibangun sebagai persembahan kepada dewa Hindu Siwa pada masa pemerintahan Dinasti Sanjaya. Candi Prambanan memiliki beberapa misteri dan beberapa fakta unik yang jarang diketahui di balik keindahan infrastrukturnya.

Beberapa Misteri Yang Harus Anda Ketahui Tentang Prambanan

Kompleks Candi Prambanan terdiri lebih dari 200 candi individu termasuk delapan candi utama yang didedikasikan untuk dewa dan dewi Hindu. Tiga candi utama di kompleks ini dikenal sebagai candi Trimurti yang didedikasikan untuk tiga dewa trinitas Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa.

Kompleks candi dihiasi dengan ukiran rumit dan relief yang menggambarkan kehidupan dari mitologi Hindu termasuk kisah para dewa dan dewi serta kisah pertempuran dan kemenangan. Tingkat detail dalam ukirannya luar biasa dengan beberapa ukiran kecil yang sangat detail sehingga tampak hampir seperti tiga dimensi.

Candi Prambanan menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Indonesia hingga saat ini. Pengunjung dapat menjelajahi kuil dan halaman sekitarnya, mengamati arsitektur yang menakjubkan dan belajar tentang kekayaan sejarah dan signifikansi dari setiap kuil. Kompleks Candi Prambanan tetap menjadi misteri meskipun telah dipelajari selama berabad-abad.

Salah satu misteri paling abadi seputar kompleks Candi Prambanan adalah kisah pembangunannya. Menurut legenda, kompleks candi ini dibangun oleh raja Hindu Rakai Pikatan yang sakti sebagai penghormatan kepada istri tercintanya, Putri Pramodhawardhani.

Namun, beberapa peneliti percaya bahwa kompleks tersebut mungkin dibangun sebagai sarana untuk menegaskan kekuasaan dan otoritas Kerajaan Sanjaya.

Misteri lain seputar kompleks Candi Prambanan adalah alasan mengapa candi ini ditinggal. Meskipun kompleks candi kemungkinan besar digunakan selama beberapa abad, namun pada akhirnya ditinggalkan sehingga daerah sekitarnya rusak parah.

Beberapa peneliti berspekulasi bahwa kompleks tersebut mungkin telah ditinggalkan karena ketidakstabilan politik atau faktor lingkungan, sementara yang lain percaya bahwa itu mungkin merupakan hasil dari pergeseran bertahap dari Hindu ke Islam yang akhirnya menjadi agama dominan di Indonesia.

Terlepas dari misteri yang masih menyelimuti kompleks Candi Prambanan, tidak dapat disangkal bahwa keindahan dan makna sejarahnya yang menakjubkan tetap ada.

Bagi para pengunjung yang ke Indonesia, perjalanan ke kompleks Candi Prambanan adalah hal yang harus dilihat, memberikan pandangan yang menarik tentang warisan budaya yang kaya dari negara yang luar biasa ini.

Aspek Unik dari Konstruksi Prambanan

Candi Prambanan dikenal dengan sistem konstruksi candinya yang unik disebut sebagai sistem Interlock. Bangunan candinya itu dibangun tanpa semen tetapi menggunakan sistem interlock, yakni dengan menggabungkan beberapa batu seperti puzzle.

Sistem ini menggunakan batu yang diukir dengan ukuran tertentu agar dapat ditumpuk dengan batu yang diukir lainnya dengan sempurna. Teknik ini menggunakan kombinasi gravitasi dan tekanan untuk menahannya. Batu-batu itu diukur dengan hati-hati dan dipotong agar pas dengan ruang yang diukir untuk memastikan pemasangan yang rapat dan aman.

Meskipun bangunannya tinggi, teknik pembangunan ini terbukti dapat menahan bangunan agar tidak runtuh saat gempa bumi terjadi berkat kokohnya desain dan fondasi bangunan tersebut.

Terlihat dari sistem interlock di Candi Prambanan bahwa para pembangunnya sangat ahli dalam pekerjaannya. Bahkan setelah seribu tahun lamanya, Candi Prambanan tetap terlihat mengagumkan dan terus menginspirasi pengunjung di seluruh dunia.

Fakta Misteri Menarik Candi Prambanan di Indonesia

Candi Prambanan awalnya bernama Siwagrha.

Nama Siwagrha diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya Rumah Siwa. Aula utama Candi Prambanan berisi arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Siwa pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Oleh karena itu, nama Rumah Siwa diberikan sebagai bentuk tempat suci Dewa Siwa yang bersemayam di candi tertingginya.

Kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Kerajaan Sanjaya dan membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk menyelesaikannya.

Proses pembangunannya melibatkan berbagai tahapan, seperti perencanaan, perancangan, penggalian, pemahatan, dan perakitan struktur candi. Masa konstruksi yang panjang ini merupakan bukti skala dan kompleksitas kompleks candi yang mengesankan serta dedikasi dan sumber daya dari orang-orang yang membangunnya.

Candi Prambanan didesain menyerupai Gunung Semeru.

Menurut kosmologi Hindu kuno, Candi Prambanan dirancang menyerupai puncak Mahameru. Puncak Mahameru diyakini oleh orang-orang jaman dahulu sebagai tempat tinggal para dewa. Alhasil, Candi Prambanan merepresentasikan Rumah Para Dewa.

Candi Siwa di Prambanan dianggap sebagai candi terbesar yang didedikasikan untuk Dewa Siwa di Indonesia.

Candi Siwa berdiri setinggi 47 meter dan dihiasi dengan ukiran dan patung rumit yang menggambarkan pemandangan dari mitologi Hindu itu sendiri. Candi ini dianggap sebagai kuil terbesar di antara semua kuil di kompleks ini dan merupakan salah satu struktur yang paling mengesankan sehingga dapat dikenali dengan mudah di dalam kompleks karena ukuran dan dekorasinya yang rumit.

Candi  ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa yang merupakan salah satu dewa terpenting dan dihormati dalam agama Hindu. Candi Prambanan tetap menjadi tempat ibadah penting bagi umat Hindu dan objek wisata populer bagi pengunjung yang datang untuk mengagumi keindahan dan signifikansi sejarahnya.

Candi Prambanan ditinggalkan setelah kejatuhan Kerajaan Sanjaya dan ditemukan kembali oleh Belanda pada abad ke-18.

Setelah Kerajaan Sanjaya tumbang, kompleks Candi Prambanan ditinggalkan dan dibiarkan dalam keadaan rusak. Selama berabad-abad, kompleks candi ini tersembunyi dan terlupakan di dalam hutan dengan banyak strukturnya yang ditumbuhi tumbuhan.

Baru pada abad ke-18 penjajah Belanda menemukan kembali kompleks candi tersebut dan memulai upaya untuk memulihkan dan melestarikannya. Hal menariknya adalah banyak warga Belanda menggunakan patungnya sebagai hiasan, sementara orang Indonesia menggunakan batu-batunya sebagai pondasi rumah mereka.

Candi Prambanan adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan dianggap sebagai salah satu candi Hindu terbesar dan terpenting di Asia Tenggara.

Candi Prambanan telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Situs Warisan Dunia. Ini berarti bahwa candi ini dianggap sebagai tempat budaya dan sejarah penting yang luar biasa yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Kompleks candi ini juga diakui secara luas sebagai salah satu candi Hindu terbesar dan terpenting di Asia Tenggara karena ukurannya yang mengesankan, dekorasi yang rumit, dan signifikansi sejarahnya.

Alhasil, tempat ini menjadi tujuan populer bagi wisatawan dan pengunjung yang datang untuk menghargai keindahannya dan belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya daerah tersebut.

Kompleks candi dikelilingi oleh mitos yang melibatkan legenda Rara Jonggrang

Menurut kepercayaan, candi di kompleks Prambanan dibangun oleh pangeran dan para pengikutnya sebagai persembahan kepada para dewa dalam upaya untuk mematahkan kutukan yang telah mengubah Rara Jonggrang menjadi sebuah arca.

Kompleks itu dimaksudkan untuk memiliki 1.000 candi, tetapi Rara Jonggrang meminta satu candi lagi untuk dibangun yang membuat pangeran marah dan mengutuknya.

Dulu sebenarnya ada 240 candi, tidak sampai 1.000 di Candi Prambanan

Berlawanan dengan kepercayaan populer, jumlah candi di dalam kompleks Candi Prambanan tidak sampai 1.000 buah.

Faktanya, bukti sejarah menunjukkan bahwa pada awalnya terdapat 240 candi di dalam kompleks tersebut. Hal ini berarti bahwa jumlah candi yang sebenarnya di kompleks ini jauh lebih rendah daripada jumlah 1.000 yang sering disebutkan.

Kesimpulan

Kompleks Candi Prambanan adalah situs yang mengesankan dan penting secara historis yang telah menarik pengunjung dan cendekiawan dari seluruh dunia. Dari statusnya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO hingga keterkaitannya dengan legenda Rara Jonggrang, masih banyak fakta dan cerita menarik yang berkaitan dengan kompleks candi tersebut.

Meskipun sering dikenang karena Kuil Siwa yang besar dan ukirannya yang rumit itu, penting untuk diingat bahwa kompleks candi ini juga merupakan pusat budaya dan agama Hindu yang penting di Asia Tenggara.

Meskipun ditinggalkan dan dihancurkan sebagian selama bertahun-tahun, kompleks Candi Prambanan tetap menjadi simbol kekayaan sejarah dan warisan budaya Indonesia terdahulu.

Untuk info lebih lanjut silahkan menghubungi kontak:

Referensi:

https://www.tropilogy.com/article/facts-about-prambanan-temple-and-its-myth/

https://phinemo.com/fakta-mengejutkan-candi-prambanan/

https://travel.wego.com/berita/10-fakta-menarik-tentang-candi-prambanan/

https://sinaumedia.com/history-of-prambanan-temple/

https://steemit.com/history/@levycore/history-of-prambanan-temple

https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/en/17563/prambanan-temple-exotic-hindu-temple-in-yogyakarta/

https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

https://jogja.tribunnews.com/2017/12/17/bagaimana-candi-prambanan-dibangun-ini-dia-jawabannya

*Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.

Farhan Khairy

Seorang penulis profesional yang senang menulis untuk kebutuhan orang lain. Bisa apa saja selama tetap memberikan informasi dan pengetahuan kepada orang lain. Dia bertujuan untuk mengubah setiap orang menjadi orang yang berpengetahuan. Dengan tujuan tersebut, setiap tulisan dianggap sebagai medianya. "Pengetahuan ada dalam berbagai bentuk di dunia ini. Ada yang tertuang dalam buku, ada juga yang ditemukan di alam."

Share :