Mengapa Sebuah Negara Bisa Memiliki Banyak Nama?

Orang-orang Jepang menyebut nama negaranya sebagai Nippon, sementara orang-orang berbahasa Inggris, menyebut Jepang sebagai Japan, dan kita di Indonesia menggunakan kata Jepang. Sebetulnya secara resmi di dalam negeri, Jepang selalu menggunakan kata Nippon atau Nihon sebagai nama negara.

Sementara dalam perhelatan olahraga internasional, tim voli Jepang menggunakan kostum bertuliskan Japan dan Nippon secara bergantian, meskipun Nippon lebih sering digunakan.

Perbedaan nama ini memicu perdebatan nasional. Sudah ada beberapa warga negara yang menuntut nama Nippon untuk digunakan secara resmi di seluruh dunia menggantikan kata Japan yang saat ini dikenal oleh masyarakat dunia.

Sementara itu, seperti Jepang, Jerman juga memiliki penyebutan nama yang berbeda di negara lain. Secara resmi di dalam negeri, Jerman memiliki nama Bundesrepublik Deutschland.

Di dalam bahasa Inggris nama ini berganti menjadi the Federal Republic of Germany, sementara dalam Bahasa Jepang, namanya menjadi ‘Nishi Doitsu’.

Selain Jepang dan Jerman, ada pula Belanda yang bernama resmi Koninkrijk der Nederlanden, yang berarti Kerajaan Dataran Rendah. Dalam Bahasa Inggris, nama ini diterjemahkan menjadi ‘The Kingdom of the Netherlands’ yang kemudian sering disingkat menjadi ‘The Netherlands’.

Di dalam negeri sendiri, orang-orang Belanda sering menyebut negeri mereka sebagai Holand, meskipun penyebutan nama ini kurang tepat.

Bagaimana nama sebuah negara bisa berbeda-beda? Apakah ada negara yang pernah menuntut masyarakat internasional untuk mengganti nama negara mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh warga negara tersebut?

Eksonim dan Endonim

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai eksonim dan endonim. Eksonim adalah penyebutan nama satu tempat oleh orang-orang lain di luar lingkungan tempat tersebut.

Sementara Endonim adalah penyebutan nama satu tempat oleh orang-orang di dalam lingkungan tempat tersebut.

Contoh eksonim sudah kita lihat di awal artikel, yaitu penyebutan Nippon sebagai Jepang oleh kita yang berbahasa Indonesia. Sementara contoh Endonim adalah penyebutan Jepang sebagai Nippon oleh orang-orang Jepang yang berada di Jepang sendiri.

Bagaimana eksonim dan endonim bisa terjadi? Eksonim dan endonim yang membuat sebuah negara memiliki berbagai nama di berbagai bahasa terjadi karena alasan-alasan berikut ini:

Akar Masyarakat

Dalam kasus Jerman, sebelum negara ini lahir, salah satu suku di Eropa menyebut suku Jerman yang berada dekat dengan mereka sebagai Germani yang bisa diartikan sebagai tetangga atau manusia hutan.

Para penutur Bahasa Inggris kemudian menyerap kata ini menjadi Germany. Sementara itu, negara-negara lain seperti Spanyol dan Prancis memilih untuk menggunakan nama Alemania dan Allemagne untuk menyebut negara Jerman. Ini terjadi karena mereka tinggal lebih dekat dengan suku Alemanni yang berdiam di bagian Selatan.

Perbedaan Ejaan dan Pelafalan

Banyak nama yang terdengar berbeda di telinga penutur asing. Ini menyebabkan ada banyak negara yang penyebutan namanya menjadi berbeda-beda di berbagai bahasa.

Jerman yang sudah disebut berkali-kali bisa menjadi salah satu contohnya, begitu pula dengan Jepang.

Contoh lain adalah penyebutan Spanyol untuk merujuk pada Espana atau dalam Bahasa Inggris disebut Spain. Alasan ini adalah alasan yang paling sering melatarbelakangi perbedaan nama negara dalam berbagai bahasa.

Penerjemahan Sebagian atau Seluruhnya dari Nama Asli

Beberapa negara memilih untuk menerjemahkan nama asli dari sebuah negara daripada menyesuaikan pelafalan atau ejaan dengan bahasa negara tersebut. Di Indonesia, kita menamai sebuah negara di Afrika Barat, Pantai Gading yang merupakan terjemahan dari Ivory Coast.

Penggantian Nama

Selain berhubungan dengan eksonim dan endonim, beberapa negara memiliki beberapa nama karena mereka memilih untuk mengganti nama mereka dengan berbagai alasan. Contoh negara-negara yang memiliki nama lain di masa lalu adalah:

    • Iran, sebelumnya bernama Persia
    • Srilanka, sebelumnya bernama Ceylon
    • Eswatini, sebelumnya bernama Swaziland
    • Zimbabwe, sebelumnya bernama Rhodesia
    • Myanmar, sebelumnya Bhurma
    • Cambodia (Kamboja), sebelumnya memilki beberapa nama, di antaranya adalah the Kingdom of Cambodia, Khmer Republic, dan Democratic Kampuchea

Penamaan negara-negara ini masih bisa berubah karena banyak hal terutama karena kepentingan politik. Karena penamaan ini adalah hal yang sensitif, kita perlu juga mengikuti perkembangan berita internasional untuk bisa menerjemahkan nama berbagai negara dalam berbagai bahasa dengan tepat.

PéMad adalah lembaga penerjemah terpercaya yang selalu mengikuti perkembangan jaman. Percayakan pengerjaan terjemahan Anda pada PéMad.

Referensi:

Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.

Pemad International Transearch

PéMad menyediakan layanan penerjemahan dan pelokalan untuk lebih dari 20 bahasa. Kami memadukan penerjemahan (translation) dengan adaptasi kultural berbasis riset (research) untuk memberikan hasil terbaik ke klien global.

Share :