Iduladha atau juga dikenal sebagai Festival Kurban merupakan salah satu perayaan Islam terpenting yang dirayakan oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Perayaan ini memperingati kesediaan Nabi Ibrahim (Abraham) untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatan kepada perintah Allah. Festival ini adalah waktu yang sangat penting secara spiritual yang dapat menyatukan perayaan budaya dan mengumpulkan keluarga untuk menghormati ajaran Islam.
Festival ini jatuh pada tanggal 10 Dhu al-Hijjah, bulan terakhir dalam kalender tahun Islam. Hal ini menandai berakhirnya ibadah haji sebagai salah satu Rukun Islam yang dilakukan oleh jutaan umat Muslim setiap tahunnya di Mekah, Arab Saudi. Namun, untuk mereka yang tidak melakukan ibadah haji, mereka tetap berpartisipasi dalam perayaan Iduladha ini.
Iduladha yang juga merupakan tradisi unik di Indonesia menjadi pengingat dari kisah Nabi Ibrahim yang abadi yang rela mengorbankan putranya yang tercinta, Ismail (Ishmael) sebagai tanda ketaatan kepada perintah Allah SWT.
Ketika Ibrahim bersiap untuk melakukan pengorbanan, Allah SWT ikut campur tangan dengan menyediakan seekor domba yang akan dikorbankan sebagai pengganti Ismail, sebagai tanda penerimaan ketaatannya.
Kisah tentang keimanan dan penyerahan Nabi Ibrahim kepada kehendak Allah sangat mendalam di dalam komunitas Muslim. Ini melambangkan kesiapan untuk menyerahkan keinginan dan aspirasi pribadi demi perintah Allah, menyoroti pentingnya kepercayaan, ketaatan, dan pengorbanan.
Iduladha adalah waktu bagi umat Muslim untuk merenungkan nilai-nilai kesetiaan, kerendahan hati, dan rasa syukur. Ini menjadi pengingat tentang pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan mendorong umat beriman untuk meniru semangat ketaatan dan penyerahan mereka kepada Allah.
Content :
ToggleAsal Usul dan Makna Iduladha
Iduladha berakar dalam kisah Nabi Ibrahim sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran, kitab suci Islam. Menurut tradisi Islam, Ibrahim menerima perintah ilahi dari Allah SWT dalam mimpi yang memerintahkannya untuk mengorbankan putranya sebagai ujian keimanan.
Tanpa ragu, Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut yang menunjukkan penyerahan penuhnya kepada kehendak Allah SWT.
Namun, ketika Ibrahim hampir mengorbankan putranya, Allah SWT ikut campur tangan dan menggantikan Ismail dengan seekor domba yang kemudian dikorbankan.
Tindakan campur tangan ini memperlihatkan rahmat dan penerimaan Allah SWT terhadap keimanan dan ketaatan Ibrahim yang teguh. Peristiwa ini menjadi contoh pengorbanan dan keimanan yang mendalam yang diperingati oleh umat Muslim selama Iduladha.
Nama “Iduladha” sendiri memiliki arti “perayaan pengorbanan.” Perayaan ini mencerminkan tema utama, yaitu kesediaan untuk mengorbankan sesuatu demi Allah SWT.
Umat Muslim menghormati ketaatan dan kepercayaan yang ditunjukkan oleh Ibrahim melalui pengorbanan hewan selama perayaan ini.
Kisah Nabi Ibrahim AS memiliki arti yang sangat penting dalam tradisi Islam dan sangat dihormati karena ajarannya tentang iman, kepercayaan, dan penyerahan kepada Allah SWT.
Iduladha menjadi pengingat akan nilai-nilai ini dan mendorong umat Muslim untuk merenungkan pelajaran yang diberikan oleh tindakan teladan Ibrahim. Perayaan inilah waktu bagi umat beriman untuk memperbarui komitmen mereka terhadap iman mereka dan mengambil inspirasi dari keteguhan yang ditunjukkan oleh Ibrahim dan keluarganya.
Membersihkan dan Mengenakan Pakaian Baru Sebagai Persiapan untuk Perayaan
Beberapa hari sebelum Iduladha, umat Muslim melakukan persiapan yang teliti untuk menciptakan suasana perayaan di rumah dan komunitas mereka. Bagian penting dari persiapan ini melibatkan membersihkan dan mempercantik ruangan tempat tinggal mereka.
Keluarga dengan rajin membersihkan rumah mereka agar dapat memastikan bahwa setiap sudutnya bersih. Tindakan pembersihan ini melambangkan kesucian dan menandakan permulaan yang segar untuk perayaan.
Aspek penting lain dari persiapan ini adalah mengenakan pakaian baru. Umat Muslim baik muda maupun tua, merasa senang mengenakan pakaian baru untuk Iduladha. Adatnya adalah mengenakan pakaian tradisional atau pakaian baru untuk menandai acara istimewa ini.
Pakaian baru tidak hanya mencerminkan kegembiraan dan antusiasme perayaan, tetapi juga merupakan simbol pembaruan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkat yang diberikan kepada mereka.
Selain persiapan fisik, juga ada fokus pada kesiapan spiritual. Umat Muslim melakukan introspeksi dan beribadah, mencari penyucian spiritual dan refleksi dalam beberapa hari menjelang Eid al-Adha.
Persiapan internal ini melengkapi persiapan eksternal dan memastikan bahwa individu secara mental dan spiritual siap untuk sepenuhnya terlibat dalam perayaan gembira Iduladha.
Memulai Hari dengan Pengabdian Melalui Takbir dan Sholat Eid
Hari Iduladha dimulai dengan suasana pengabdian dan kontemplasi spiritual. Ketika matahari mulai terbit, umat Muslim berkumpul di masjid, lapangan terbuka, dan ruang sholat untuk berpartisipasi dalam sholat berjamaah khusus yang di sebut sholat Eid.
Hari ini diawali dengan Takbir, pengumuman lantang tentang kebesaran dan kemuliaan Allah SWT. Umat Muslim membaca Takbir secara bersama-sama, dengan semangat yang tulus dan rendah hati, saat mereka memuliakan Allah SWT dan menyatakan rasa syukur atas berkat-Nya.
Setelah Takbir, mereka melaksanakan sholat Eid. Sholat ini memiliki arti besar, karena melambangkan dimulainya hari Eid dan dimulainya perayaan Iduladha.
Umat Muslim menunaikan sholat dengan penuh pengabdian, mencari berkah, pengampunan, dan petunjuk dari Allah SWT bagi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai.
Takbir dan sholat Eid menjadi pengingat bagi umat Muslim akan pentingnya memulai hari dengan rasa spiritualitas dan pengabdian yang mendalam. Hal ini menjadi penetap untuk hari yang akan datang, membawa kesadaran yang lebih tinggi akan kehadiran Allah SWT dan pembaruan iman.
Sholat berjamaah juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bersatu, memperkuat ikatan, dan menguatkan nilai-nilai cinta, perdamaian, dan harmoni yang melekat dalam Islam.
Memahami Simbolisme Qurban
Elemen utama dari Iduladha adalah tindakan pengorbanan yang dikenal sebagai Qurban. Umat Muslim yang mampu secara finansial dan telah mencapai usia tertentu didorong untuk berpartisipasi dalam ritual ini.
Ritual ini melibatkan pengorbanan hewan, biasanya kambing, domba, sapi, atau unta, sebagai peringatan kesediaan Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putranya, Ismail sebagai tindakan ketaatan kepada Allah SWT.
Qurban memiliki simbolisme yang mendalam dalam iman Islam. Ritual ini menjadi pengingat akan nilai ketaatan, kepercayaan, dan keikhlasan. Umat Muslim percaya bahwa pengorbanan hewan tersebut mencerminkan komitmen mereka untuk menyerahkan yang terbaik dari apa yang mereka miliki kepada Allah SWT.
Tindakan ini juga mengingatkan umat Muslim akan ketersediaan Allah SWT untuk menerima pengorbanan mereka dan melimpahkan berkah-Nya atas mereka.
Setelah hewan dikorbankan, dagingnya dibagi menjadi tiga bagian. Satu bagian diberikan kepada keluarga sendiri, yang kedua diberikan kepada tetangga dan teman, dan bagian ketiga disumbangkan kepada mereka yang kurang beruntung dan membutuhkan.
Hal ini guna untuk mempromosikan nilai-nilai solidaritas sosial, belas kasih, dan berbagi rezeki yang diwujudkan dalam ajaran Islam.
Tindakan pengorbanan dan pembagian daging Qurban mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kepedulian sosial dalam masyarakat Muslim. Orang-orang berkumpul untuk berbagi makanan dan kebahagiaan, meningkatkan ikatan keluarga dan komunitas.
Qurban juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk mengingat betapa pentingnya memberikan bantuan dan perhatian kepada mereka yang membutuhkan dalam masyarakat.
Persiapan fisik dan spiritual membawa mereka ke momen berharga dalam kalender Islam, di mana mereka dapat merenungkan nilai-nilai fundamental dari agama mereka dan merayakan rasa syukur atas berkah yang diberikan.
Dengan perayaan ini, umat Muslim bersatu dalam kegembiraan, solidaritas, dan dedikasi kepada Allah SWT, memperkuat ikatan iman dan hubungan mereka.
Berbagi Berkah dengan Mendistribusikan Daging dan Kebaikan
Iduladha menekankan nilai-nilai kemurahan hati dan kasih sayang. Setelah Qurban, daging hewan kurban didistribusikan kepada keluarga, teman, dan mereka yang kurang mampu. Tindakan berbagi dan memberi ini memastikan bahwa semua orang ikut merasakan berkah dari perayaan ini.
Banyak umat Muslim juga terlibat dalam tindakan amal dengan menyumbangkan uang, makanan, atau barang penting kepada mereka yang membutuhkan. Semangat kebaikan dan tanggung jawab sosial ini memperkuat ikatan dalam hubungan dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.
Iduladha adalah momen yang penuh kegembiraan yang mencerminkan esensi iman, persatuan, dan pengorbanan dalam agama Islam. Ia menjadi waktu untuk introspeksi, rasa syukur, dan perayaan.
Melalui doa, tindakan amal, dan berbagi berkah, umat Muslim di seluruh dunia merangkul tradisi kaya dalam Iduladha. Festival ini tidak hanya memperkuat ajaran Nabi Ibrahim AS tetapi juga mempersatukan orang-orang, menumbuhkan rasa persatuan, cinta, dan kasih sayang.
Iduladha memiliki tempat istimewa di hati umat Muslim, mewakili puncak dari pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ketika umat beriman beribadah, memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS, dan meluaskan tindakan kebaikan kepada mereka yang membutuhkan, mereka menghidupkan semangat sejati dari Iduladha, menjunjung tinggi nilai-nilai iman, cinta, dan kebersamaan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi kami disini:
Referensi:
https://www.smallworldfs.com/en/blog/unveiling-the-joy-of-eid-al-adha
https://www.reuters.com/article/cnews-us-religion-eid-pakistan-idCAKCN1BD096-OCATP
https://www.paradigmshift.com.pk/eid-ul-adha-2023/
https://www.coventrytelegraph.net/news/coventry-news/when-is-eid-eid-mubarak-16736524
https://www.inside-egypt.com/blog/egypt-festivals-and-celebrations.html
*Isi artikel di luar tanggung jawab PT PeMad International Transearch.