Keberlimpahan Warisan Budaya Yogyakarta Hadir di Festival Gamelan 2023

Yogyakarta sering disebut sebagai pusat budaya Jawa di Indonesia yang siap memukau berbagai pengunjung dari seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika khalayak mengetahui bahwa kota ini menjadi tuan rumah Festival Gamelan di tahun 2023 yang sangat dinantikan.

Kota yang kaya budaya dan penuh kehidupan ini selama ini telah dihargai karena warisannya yang mendalam dan Festival Gamelan kali ini memberikan kesempatan unik untuk merasakan hakiki dari identitas budaya Yogyakarta.

Artikel ini akan memberikan wawasan mengenai sejarah musik Gamelan, signifikansi warisan Yogyakarta, dan apa yang bisa diharapkan dari pengunjung dalam Festival Gamelan 2023 ini.

Apa Itu Gamelan?

Sebelum menjelajahi inti dari festival ini, mari pahami terlebih dahulu apa itu Gamelan. Gamelan merupakan sebuah ansambel tradisional alat musik Jawa dan Bali yang bagian utamanya terdiri dari metalofon, xilofon, gong, drum, dan seruling bambu.

Seni kuno ini berasal dari Indonesia dan memiliki signifikansi budaya yang besar. Permainan alat musik yang halus ini menciptakan melodi yang memukau serta dapat membangkitkan perasaan ketenangan dan keajaiban bagi para pendengarnya.

Sejarah Gamelan

Gamelan merupakan sebuah musik ansambel khas Jawa dan Bali yang memiliki sejarah panjang hingga lebih dari seribu tahun. Seni yang memukau ini ditandai oleh ritme yang rumit, pola melodi, dan penggunaan beragam alat musik perkusi sehingga menghasilkan nada yang merdu.

Kata “gamelan” sendiri berasal dari kata Jawa “gamel,” yang berarti memukul atau mengetuk, yang menyoroti peran sentral perkusi dalam tradisi musik ini.

Signifikansi Budaya Yogyakarta

Yogyakarta yang menjadi pusat budaya Jawa memiliki istana kerajaan, candi-candi kuno, dan tradisi yang masih berlanjutan hingga hari ini.

Kota budaya ini telah menjadi tempat singgah kerajaan Jawa selama berabad-abad dan para penguasa-penguasanya telah menjadi penjaga budaya dan tradisi Jawa. Signifikansi budaya Yogyakarta tidak terbatas pada masa lalunya; ia terus berkembang di era modern.

Festival Gamelan 2023: Perayaan Tradisi

Festival Gamelan atau lebih tepatnya Festival Gamelan Yogyakarta (YGF) internasional kembali digelar tahun ini yang telah berlangsung selama seminggu penuh dari tanggal 20 hingga 26 Agustus 2023.

Menurut Direktur Proyek YGF28 Ishari Sahida, terdapat beberapa perbedaan dalam organisasi tahun ini mulai dari kegiatan hingga kemasan konser gamelan, sementara lokakarya dan diskusi budaya tetap ada. Festival ini dimulai dengan “Gaung Gamelan” di Stadion Kridosono pada hari Minggu, 20 Agustus 2023, dan terbuka untuk masyarakat umum dan wisatawan.

Sekitar 700 musisi dari 28 kelompok karawitan berpartisipasi dalam Gaung Gamelan, yang menampilkan 28 pangkon untuk penempatan gamelan. Kelompok karawitan dari seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikurasi oleh komunitas Gayam 16 tampil dengan dua komposisi, “Ladrang Prosesi” oleh Sapto Raharjo dan “Ladrang Santi Mulya.”

Gaung Gamelan juga mencakup pertunjukan tari dan pertunjukan musik yang diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit pada malam hari.

Dalam pidato pembukaannya, Sri Sultan meyakini bahwa YGF28 lebih dari sekadar pertunjukan seni; festival ini akan mengundang orang untuk merangkul pelajaran hidup melalui ritme harmonis yang diciptakan dengan merenungkan makna mendalam yang terkait dengan orkestrasi gamelan.

Festival tahun ini bertujuan untuk memamerkan evolusi musik Gamelan dan menyoroti bagaimana musik ini telah beradaptasi dan berkembang sambil tetap setia pada akarnya. Pengunjung dapat mengharapkan berbagai pertunjukan, lokakarya, dan pameran yang menyelami akar budaya Jawa dalam festival ini.

Sorotan Festival

    • Pertunjukan Gamelan/Gaung Gamelan: Festival ini menampilkan pertunjukan Gamelan yang memukau oleh seniman lokal dan internasional sehingga memberikan pengalaman auditori yang menyenangkan mulai dari komposisi tradisional hingga kontemporer. Para penampil dalam Gaung Gamelan berasal dari 22 kelurahan dengan 400 hingga 700 musisi yang telah menerima hibah gamelan perunggu.
    • Lokakarya dan Kelas Master: Para penggemar dan pengunjung yang ingin tahu dapat berpartisipasi dalam lokakarya dan kelas master untuk mempelajari kompleksitas Gamelan, mulai dari bermain alat musik hingga memahami konteks budayanya.
    • Pameran Seni: Para penggemar seni dapat menjelajahi pameran yang memamerkan seni terkait Gamelan, termasuk lukisan, patung, dan tekstil yang menggambarkan esensi keberlimpahan tradisi ini.
    • Kuliner: Warisan kuliner yang kaya di Yogyakarta dipamerkan dengan beragam hidangan tradisional dan makanan jalanan yang tersedia untuk dinikmati pengunjung festival.

 

Melihat Keberlimpahan Warisan Budaya Yogyakarta yang Menjadi Venue Utama

Salah satu aspek paling mencolok dari Festival Gamelan ini yakni pilihan tempatnya yang khusus. Acara ini berlangsung di pusat Yogyakarta sehingga memungkinkan pengunjung untuk menikmati hasil warisan yang kaya di kota ini.

Berbagai pertunjukan sering diadakan di lokasi bersejarah seperti Istana Sultan atau Kompleks Candi Prambanan. Hal ini tentunya memberikan latar belakang yang menakjubkan bagi musiknya.

Istana Sultan

Istana Sultan atau yang biasa dikenal sebagai “Keraton,” adalah bukti warisan kerajaan Yogyakarta. Dengan arsitektur megah dan detail yang rumit, keraton ini adalah sebuah setting yang sempurna untuk perayaan budaya.

Pengunjung dapat menjelajahi halaman istana, museum-museumnya, dan bahkan menyaksikan upacara tradisional Jawa selama kunjungan mereka.

Kompleks Candi Prambanan

Kompleks Candi Prambanan adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu landmark yang paling ikonik di Indonesia.

Penggunaan tempat yang memukau ini tidak hanya menambah sentuhan kemegahan pada acara tersebut, tetapi juga menekankan hubungan yang dalam antara musik Gamelan dan upacara keagamaan di daerah ini.

Melestarikan dan Mempromosikan Warisan Budaya

Festival Gamelan 2023 bukan hanya perayaan tetapi juga upaya penting untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Yogyakarta.

Dengan memamerkan musik Gamelan, festival ini mendorong para generasi muda untuk tertarik pada akar budaya mereka sendiri dan memastikan bahwa tradisi-tradisi berharga ini terus berkembang untuk generasi-generasi yang akan mendatang.

Kesimpulan

Yogyakarta adalah sebuah kota  yang sering disebut sebagai pusat budaya Jawa di Indonesia sehingga siap memukau pengunjung global dengan Festival Gamelan 2023 yang sangat dinantikan. Kota ini menawarkan kesempatan unik untuk tenggelam dalam hakikat identitas budaya Yogyakarta dengan warisan budayanya yang terkenal secara mendalam.

Artikel ini telah memberikan wawasan tentang sejarah dan signifikansi musik Gamelan serta gambaran umum tentang penawaran festival.

Gamelan merupakan sebuah ansambel tradisional alat musik Jawa dan Bali yang memiliki makna budaya yang mendalam, menciptakan melodi yang memukau dan membangkitkan perasaan ketenangan dan keajaiban. Sejarahnya telah mencapai lebih dari seribu tahun, ditandai dengan ritme yang rumit dan alat musik perkusi.

Signifikansi budaya Yogyakarta berasal dari masa lalunya sebagai tempat singgah kerajaan Jawa dengan peran yang terus membentuk identitas budayanya yang modern.

Festival Gamelan 2023 yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 26 Agustus menawarkan pengalaman unik. Gaung Gamelan dengan partisipasi 700 musisi dari 28 kelurahan yang menjadi pembukaan festival, menggabungkan tarian, musik, dan pertunjukan wayang kulit. Festival ini bertujuan menyampaikan pelajaran hidup melalui ritme harmonis Gamelan.

Sorotan dalam festival ini termasuk pertunjukan Gamelan yang memukau, lokakarya, pameran seni, dan kuliner lezat. Pilihan lokasi bersejarah seperti Istana Sultan atau Kompleks Candi Prambanan menambah kemegahan festival.

Lebih dari sekadar perayaan, festival ini berfungsi sebagai platform penting untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Yogyakarta, menginspirasi generasi muda untuk menggali akar budaya mereka dan memastikan kelanjutan tradisi berharga ini.

Referensi:

Pemad International Transearch

PéMad menyediakan layanan penerjemahan dan pelokalan untuk lebih dari 20 bahasa. Kami memadukan penerjemahan (translation) dengan adaptasi kultural berbasis riset (research) untuk memberikan hasil terbaik ke klien global.

Share :